bloguez.com

Cari Blog Ini

Tennis Animation

Jumat, 07 Januari 2011

»» bawalah cintaku ( HUT GBI ) cerpen terbaik pertama

Pagi itu, Simon mondar-mandir di asrama putri pelatnas PBSI. Ia mencari sosok Maria, yang tak lain adalah kekasihnya sendiri. Ia ingin mengajak Maria ke suatu tempat. Yang jelas rahasia. Lalu, nongol-lah Greys dari kamarnya. Antara nanya atau gak nanya. Tapi, ia ingat pepatah ' malu bertanya sesat dijalan ' lalu ia terapkan menjadi ' malu bertanya gak jadi jalan ' dan ia memutuskan untuk bertanya kepada Greys.

Simon : Pagi, Ge (:
Greys : hoaahmm ~..~
Simon : idih, gak dijawab T.T
Greys : Barusan itu gue jawab, lemot !
Simon : Gak enak amat sih jawabnya :(
Greys : Ah, bete gue !
Simon : Loh ?! kok bete, baru jam tuju pagi udah bete ?!
Greys : Tau tuh ! Gue lagi tidur enak-enak juga pada ribut deh dikamar gue. Dikira arisan apa ?. Matanya pada Miopi deh, kaga liat gue lagi tidur, pake teriak !
Simon : haha :D wkwkwk teRUS ?
Greys : Terus ? gue bangun lah !
Simon : Oh iya..iya.. wkwkwk sori deh. Lagian elu jam segini masih molor.
Greys : Ya, mau gimana lagi, semalem gue kan tidur jam sebelas, gara-gara nonton eclips sama Ahsan :D
Simon : halah... alesan lo greys
Greys : orang beneran juga :(
Simon : sralo deh .. wkwk liat Maria ?
Greys : Dikamar gue tuh, lagi pada arisan !
Simon : oh.. oke gue nyamperin dia dulu daaah :)

Simon menarik-narik ujung bajunya dan mengusap rambutnya lembut.

' tok ! tok ! '
Maria : ya ? eh, Simon ?
Simon : Hai cantik :) lagi ngapain ?
Maria : lg ngumpul aja , kenapa ?
Simon : Jalan yuk ? :D
Maria : Kemana ?
Simon : Ayook .. mau gak ?
Maria : Gimana yah ? Sekarang ?
Simon : Iya dong jelas :)
Maria : Duh, gue belom mandi !
Simon : Emang lo pikir gue udah mandi apa ?
Maria : Emm tunggu bentar ya, gue balik kekamar mau mandi dulu :D 
Simon : Oke :)


Beberapa saat kemudian :D

Simon : Ehm.. mar ?
' tok ! tok ! '
Maria : sebentar ya
Simon : Ya :)

Simon : kok gue deg-deg-an ya ? Astaga :) *dlm hati
' krieeeeeeeeeeeeeeeeeeeettt '
Simon : Oh... My... God .....
Maria : Ayuk :)

Maria meraih tangan Simon lembut. Sedangkan Simon masih terpaku.
Maria : Kenapa sih ? Ayuk .
Simon : Eh.. engg ayok :))


Diperjalanan ..

Maria : kita mau kemana sih ?
Simon : Ada deh :) asik kok tempatnya ..

Sampai :D

Maria : SLB ?
Simon : Iya.. yuk 

Simon menarik tangan Maria lembut. Dan mengajak Maria duduk disebuah taman bersama sekelompok anak. Mereka dikelilingi malaikat-malaikat kecil dengan berbagai macam kekurangan. Mereka tertawa lepas. Menyanyi sumbang. Maria membisu .

Tiba-tiba seorang anak kecil menarik ujung jaket simon.
(*) : Kakak
Simon : iya ..:)
(*) : Ajalin mewalnai dong

Maria mengangguk. Simon mengikuti anak itu yang tengah menarik tangan Simon. Maria mengikuti.
Maria berjongkok disebelah anak kecil yang tengah mewarnai sebuah gambar polos berisi seorang Ibu yang menggandeng tangan seorang anak
Simon masih sibuk mengarahkan anak kecil itu mewarnai. Sesekali melirik Maria.
(*) : kakak, ini aku
kata anak kecil itu menunjuk gambar anak kecil
Simon : Oh ya? Namamu siapa sayang ?
(*) : Nanda
jawab anak itu sambil terus menggoreskan crayonnya
(*) : Lalu ini mama
Simon : Mama Nanda dimana ?
(*) : Jauh. Disulga
Simon :Nanda harus selalu berdoa buat mama ya :)
Anak itu kembali menggoreskan crayonnya.
Maria tersenyum. Lalu ia beranjak menuju seorang anak yang tengah meloncat-loncat menggapai sebuah kok yang tersangkut dengan raket ditangannya. Maria menghampirinya dan berjinjit mengambil shuttlecock. Lalu memberikannya.

(**) : i-ma-ih 
* terimakasih*

Kata anak itu dengan bahasa isyaratnya.
Maria tersenyum. Anak itu kembali mengayunkan raketnya dan memukul shuttlecock itu. Mereka bersorak. Maria tertegun. Tergerak hatinya untuk membantu mereka.<

Maria : begini, kakak ajari.
Maria mulai serve. Anak itu mengangguk-angguk dan mempraktekannya. Teman lawan mainnya mendekat. Lalu menarik narik ujung baju Maria
(***) : a-ya-ih a-ku u-ga
* ajari aku juga *

Maria meraih tangan anak itu dan mulai mengajarinya. Sampai bisa. Simon menatapnya bahagia. :)


^^^^^

Simon : Gimana ? Seneng ?
Maria : Ya, banget .
Simon : Yuk pulang, udah sore nih

Simon menggandeng tangan Maria.
(***) : au a-na ?
*mau kemana*
Maria : Pulang. Besok bermain lagi :)
(***) : i !
*janji*
Kata anak itu menunjukan jari kelingkingnya
Maria : iya :)


^^^^^

Maria tertidur begitu sepulang dari SLB dimobil. Simon menatap wajah Maria. Lalu ia tersenyum.
Simon : Coba aku bisa bikin kamu seneng tiap hari kaya gini, mar *dlm hati
Simon : Aku janji mar, aku mau bikin bahagia kamu. Aku mau nglakuin apapun yang bisa bikin kamu bahagia :) Aku ingin liat kamu bahagia terus ada aku taua tanpa aku, Mar *dalam hati*

Entah mengapa kepala Simon tiba-tiba saja pusing. Penglihatannya kabur. Dan.. ia mulai tak bisa mengendalikan stirnya dan...


^^^^^

Diasrama ...

Pia : Ko hendra !
Hendra : ya ?
Pia : Mau kemana ..?
Hendra : Kerumah sakit.
Pia : Ada apa ?
Hendra : Simon dan Maria Kecelakaan .
Pia : apa ? bohong
Hendra : Sungguh ! ayo ..

Dilain tempat

Butet, Kido, Vita, Greys, dan Ahsan tengah berkumpul dikamar Simon. Menunggui Simon. Berharap, berdoa agar Simon cepat siuman.
Perlahan Simon membuka mata dan mulai melihat mereka.
Kido : Monk ?
Simon : Gue dimana ?
Vita : Rumah sakit :(
Simon : Ada apa ?! Kenapa gue disini ?!
Butet : Lo kecelakaan..
Simon : Kecelakaan ?!

Hening ,...

Simon : MARIA !!! dimana Maria ?!!?! bagaimana maria ?!! mana maria ?!!! mana ?!?!?!

Vita mulai meneteskan air matanya. Greys matanya berkaca-kaca.
Kido : tenang mon, dalam penanganan medis.
Simon : Iya, tapi gimana Maria ?!!
Greys : Belum Siuman. Koma 
Airmata Greys berlinang.
Simon : Apa ?!

Tanya Simon lemas.

Simon : Kalian semua pembohong disini ! Dimana Maria ?! baik-baik aja kan?! Mana dia ?!!! Mana ?!?!?!!?
Ahsan : tenang, mas. Kita berdoa disini. Tenang mas.
hsan mencoba menenangkan Simon.
Simon : gue harus liat Maria ! Minggir !!!
Kido : Jangan, Mon !!
Ahsan : Sudahlah mas, tenang dulu !
Simon : Gue gak mau tau !!! Dimana Maria ! Gue Cuma mau tau keadaaanya !!!
Kido : Maria baik-baik aja !! Tenang, mon !
Simon : tapi maria butuhin gue !!!!! dia butuhin gue !
Ahsan : dia Cuma butuh doa dari kita, mas !! Kita gak bisa nglakuin apa-apa !!
Butet : Dokterpun pasrah mon ..
Simon : Hahahahahah... BOHONG kalian semua !!
Vita memeluk Greys yang mulai menangis keras. Simon kembali menjatuhkan badannya ke kasur. Air matanya jatuh.


^^^^^

Di ruang tunggu, diluar kamar maria

Nitya duduk menyenderkan kepalanya ke bahu Shendy. Matanya sembab. Shendy menunduk menyembunyikan airmatanya. Mereka berdua masih mendengar bunyi pendek dari sebuah layar dengan garis naik turun disebelah Maria yang tergolek lemah.

Hendra : Gimana maria ?

Hendra dan Pia datang tergopoh gopoh.
Nitya menggeleng lesu.
Hendra meremas rambutnya.

Pia : akau mau kedalem, ko .
Hendra : ya.

Didalam.

Pia masih memandang tak percaya akan apa yang sedang terbaring didepan matanya. Dengan berbagai selang ditubuh Maria, dadanya naik turun mengikuti garis pada sebuah layar. Wajahnya pucat pasi. Pia mendekat. Air matanya terjatuh. Dadanya sesak. Ia tak bisa menahan tangis. Entah apa yang ada dalam fikirannya. Entah apa yang akan terjadi setelah ini. Ia membenamkan mukanya kedada Hendra yang diam-diam meneteskan airmata diujung matanya.


^^^^^

3 hari kemudian

Dengan setia Simon duduk dikorsi rodanya meremas-remas tanganmaria. Seakan berbicara dengan Maria. Seolah Maria juga sedang berbicara kepadanya. Terkadang Simon tertawa dan mengusap kening Maria lembut. Begitu dokter datang, Simon beranjak dengan meninggalkan setangkai bunga Matahari desamping Maria

^^^^^

4 Hari kemudian

Maria melawati masa komanya. Ia mampu membuka mata tetap belum bisa berkata atau bergerak banyak. Ia masih berbaring dikasurnya. Selang-selang itupun belum bisa lepas dari tubuhnya.


^^^^^

7 hari kemudian.

Maria tengah duduk dikursi roda menatap jendela. Pandangan matanya kosong. Terkadang ia melirik perawatnya yang tengah membereskan kamarnya. Dan datanglah Simon dengan setangkai bunga Matahari ditangannya.

Simon : pagi, mar :)
Maria : -
Simon : Gimana keadaanmu, cantik? Ini buat kamu ..

Simon menyerahkan bunga itu kepangkuan Maria.

Maria : Kamu siapa ?
Simon : Hei, masa lupa ? beru kemaren aku kesini !
Maria : Kamu ...

Maria memegang kepalanya. Ia mengerjap-kerjapkan matanya.

Maria : Kamu ... pergi !!
Simon : Maria ? 
Maria : Pergi kamu !!!! Pergiiiiiiiiiiiiiiiii!!!!!!! Pergi !! Pergi !!
Simon : Tapi mar.., aku ...
Maria : Pergi !! Aku gak mau liat kamu !!! Aku gak mau ketemu kamu ! aku gak mau !!!


Maria meraih sebuah vas bunga dan melemparkannya hancur ke tembok. Lalu ia mengambil sebuah gelas dn melemparkannya ke lantai. Ia menjambak-jambak rambutnya dan berteriak histeris
Perlahan Simon menyingkir.


Keesokan harinya..

Maria duduk ditaman Rumah sakit sambil memegang bunga Matahari pemberian simon. Ia memutar-mutar tangkainya. Ia menatapnya.
Lalu terbayang wajah Simon. Terbayang Simon yang tengah mengacak Poninya, memberikan handuk selepas latihan, menyuapinya ketika dmam, membantu membalut lututnya, menggendongnya, mengecup keningnya dan... Ia berlari menuju kamarnya ambil meneriakan nama Simon. Saat menaiki tangga tiba-tiba ia roboh dan kepalanya menghantam lantai

Ditempat lain ..
UGD tempat Maria dirawat .

Hendra, Butet, Nitya dan Kido duduk di luar. Menunggu kabar Simon yang tengah berada didalam. Ia kembali mengalami kecelakaan saat akan menuju rumah sakit. Ia korban tabrak lari sebuah Truk.

Maria kembali berbaring disebuah kasur. Kerumunan orang berbaju putih membawanya kedalam UGD. Ia masih merintih menyebut nama Simon.

Nitya terkejut ketika Maria pun masuk kedalam UGD. Tangisnya menghambur. Ia memeluk Butet erat. Kacau. Hatinya kacau.

Didalam.

Maria melihat sekelilingnya. Ditubuhnya kembali terpasang berbagai selang. Ia menatap sebelahnya. SIMON ! ia terbaring disampingnya dengan garis naik turun yang pendek pendek. Hampir tak kelihatan naik dan turunnya. Ia menangis. Lalu terdengar suara monoton yang panjang dan garis naik turun itu berubah menjadi garis yang datar. Ia menatapi Simon, dan perlahan pandangannya kabur.

^^^^^

Maria : Simon !!
Simon menoleh dan tersenyum.
Simon : Halo cantik :)
Simon membelai Maria lembut
Maria : Mau kemana ?
Maria memeluk Simon erat. Simon membalas pelukan itu.
Simon : Pergi
Maria : Jangan !
Simon : Kenapa ?
Maria : Jangan tinggalin aku sendirian
Airmatanya meleleh.
Simon : Tapi aku harus pergi, Maria
Maria : Tidak !
Ia melepas pelukannya.
Simon : memang kita gak akan pernah bisa ketemu lagi. Harus kamu tau mar, aku sayang sama kamu. Aku ingin selalu ada buat kamu. Aku sellu ingin mendengar tawamu.
Maria : Makanya jangan pergi !
Simon : Tidak. Aku akan tetap pergi. Tapi tenang, aku gak akan bawa pergi cintaku. Bawalah pergi cintaku mar.. Karena cintaku Cuma buat kamu. Bukan yang lain. Bawalah pergi. Suatu saat kamu bisa ngembaliin ke aku begitu pada waktunya. Jangan takut, aku selalu ada buatmu. Akupun akan selalu usaha buat cinta kekamu :)

Simon mengecup kening Maria. Lalu sebuah cahaya putih memisahkan mereka.

“ Bawalah pergi cintaku, ajak kemanapun kau mau
Jadikan temanmu, temanmu yang paling kau cinta
Disini kupun begitu, trus cintaimu dihidupku
Didalam hatiku, sampai waktu kan pertemukan kita nanti “



Senin, 06 Desember 2010
19.25
© Amalia Deska Zebadiah Bernadet

Tidak ada komentar:

Posting Komentar